Semenjak
diijinkannya investor asing untuk untuk menginvestasikan dana mereka di Pasar
Modal Indonesia atau Bursa Efek Indonesia, sejak saat itulah ada keterkaitannya
indonesia dengan pasar modal global. Karena keterbatasan waktu maka penulis
akan membahas 3 indeks saham asing diantanyaa adalah : Dow Jone Industrial
Average, Shanghai Stock Exchange, dan Nikkei 225.
a. Dow
Jones Industrial Average
Dow Jones Industrial Average (DJIA) adalah indeks
pasar AS tertua yang digunakan untuk mengukur komponen industry di pasar saham
Amerika. Indeks ini terdiri dari 30 perusahaan terbesar di AS yang go public. Seperti coca cola, intel,
mocrosoft, mcdonals, walt Disney company, boeing, jhonson-jhonson dan
lain-lain. DJIA mempunyai pengaruh yang besar terhadap bursa saham di Indonesia
karena sebagian besar tujuan eksport di pasar amerika dan amerika memiliki
porsi ekspor sebesar 30% dari total ekspor Indonesia.
b. Shanghai
Stock Exchange
Shanghai Stock Exchange adalah bursa efek terbesar di Republik Rakyat
Tiongkok. Ia terletak di kota Shanghai, RRT. Bursa ini didirikan pada 26 November 1990 dan mulai beroperasi pada 19 Desember tahun itu juga.
Bursa saham ini merupakan organisasi nirlaba yang dikelola oleh China Securities Regulatory Commission (CSRC).
Indeks pasar saham utama SSE adalah SSE Composite (dikenal sebagai "Shanghai Composite"), yang
merupakan indikator paling sering digunakan untuk mencerminkan kinerja pasar
SSE. Indeks penting lainnya yang digunakan di Bursa Efek Shanghai termasuk Indeks
SSE 50 dan Indeks
SSE 180. Pada Mei 2012,
sejumlah 932 perusahaan mencatatkan sahamnya di SSE. Pada Desember 2011, harga
saham-saham di SSE mencapai AS$2,3 triliun dalam kapitalisasi pasar global.
c. Nikkei
225
Nikkei 225 adalah sebuah indeks pasar saham untuk Bursa Saham Tokyo(Tokyo
Stock Exchange - TSE). Ia
telah dihitung setiap hari oleh surat kabar Nihon Keizai Shimbun (Nikkei) sejak tahun 1950. Indeks ini adalah harga rata-rata tertimbang (dalam satuan yen), dan komponennya ditinjau ulang setahun sekali. Saat ini
Nikkei adalah indeks rata-rata ekuitas Jepang yang paling banyak dikutip,
sebagaimana demikian pula dengan Dow
Jones Industrial Average di Amerika Serikat.
Bahkan
dahulu antara 1975-1985, Nikkei 225 pernah dikenal dengan sebutan "Dow
Jones Nikkei Stock Average". Nikkei 225 mulai
dihitung pada tanggal 7 September 1950, data sebelumnya dihitung mundur sampai ke tanggal 16 Mei1949. Nikkei
225 Futures, mulai diperkenalkan di Bursa
Singapura (SGX) pada tahun 1986, di Bursa
Sekuritas Osaka (Ose) pada tahun 1988, dan di Bursa Perdagangan Chicago (CME) pada tahun 1990, kini telah menjadi sebuah indeks berjangka yang diakui
secara internasional. Indeks rata-rata Nikkei mencapai
nilai tinggi sepanjang masa pada 29 Desember 1989, saat ia mencapai nilai tertinggi harian yaitu 38,957.44,
sebelum akhirnya indeks tutup pada 38,915.87. Nilai indeks yang tinggi untuk
abad ke-21 ialah sedikit di atas 18.300.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar